- Dilihat: 1828
BILA YESUS BERADA DALAM HIDUP, KITA BAHAGIA
Minggu Epifani III
Yohanes 2: 1-5
Hidup bahagia adalah dambaan setiap orang, juga setiap keluarga. Berbagai kiat diupayakan agar dapat meraih dan mempertahankan kebahagiaan itu. Namun, dalam kenyataannya untuk meraih dan mempertahankan kebahagiaan itu tidak selalu mudah. Berbagai pergumulan dan tantangan kehidupan, dapat menyebabkan kebahagiaan itu menjadi sirna. Sukacita dapat berubah menjadi dukacita. Kebahagiaan dapat berubah menjadi kemalangan.
Walaupun manusia sudah membuat perhitungan yang matang, mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mengganggu kebahagiaan itu, tetapi dapat saja terjadi bahwa perkiraan manusia itupin meleset. Sehingga sebenarnya yang dibutuhkan kehadiran "Seseorang" yang amat berkuasa menjadi pemegang kunci kebahagiaan itu.
Penulis Injil Yohanes secara jelas, memberitakan tentang kehadiran Yesus dalam suatu pesta perkawinan yang berlangsung di sebuah kota kecil Kana, ditengah-tengah keluarga yang sederhana. Pesta perkawinan adalah pesta sukacita, yang biasa terjadi sehari-hari dalam kehidupan di dunia ini. Kehadiran Yesus dalam pesta perkawinan itu, mau menunjukan bahwa Yesus tidak merasa asing, lalu menjauhkan diri dengan peristiwa-peristiwa nyata dalam dunia ini, dan bahwa Yesus juga mau hadir diantara orang-orang sederhana.
Ditengah-tengah pesta sukacita yang masih sedang berlangsung, anggur habis. Bagi orang Yahudi anggur adalah lambang sukacita, dan tanda keramahan. Sehingga disetiap pesta pasti ada anggur, dan di rumah setiap keluarga Yahudi selalu tersedia anggur. Kehabisan anggur akan mengganggu sukacita pesta, serta membuat keluarga dan mempelai mendapat malu.
Maria, ibu Yesus yang hadir waktu itu langsung berkata kepada Yesus "Mereka kehabisan anggur". Walaupun Maria belum pernah melihat Yesus membuat mujizat, tetapi Maria yakin, Yesus mau menolong mempelai dan keluarganya agar mereka tidak dipermalukan. Maria membawa pergumulan yang ia lihat kepada Yesus. Maria mau berkata tolonglah, mereka kehabisan anggur. Maria menyerahkan seluruh persoalan hanya kepada Yesus saja. Maria mempercayakan segala sesuatu kepada Yesus dengan sepenuhnya, agar Yesus sendiri yang mencukupkan kebutuhan semua orang sesuai dengan waktu, cara dan kehendak Yesus. Akhirnya, Yesus membuat mujizat merubah air menjadi anggur. Walaupun mustahil bagi manusia tetapi tidak mustahil bagi Allah. Pesta perkawinan itu terselamatkan karena Yesus hadir ditengah-tengahnya. Kehadiran Yesus bukanlah kebetulan, tetapi juga dalam rencana dan kehendak Bapa di sorga.
Kita masih berada dalam minggu yang ketiga pada tahun baru ini. Masih panjang perjalanan kita ke masa depan. Perjalanan mana tidak ada satu diantara kita yang mengetahui apa yang akan terjadi. Ditengah-tengah perjalanan tanpa kita sadari tiba-tiba kita merasa kekurangan dan kehabisan "anggur". Kesulitan dan persoalan hidup bisa terjadi pada siapapun, kapanpun dan dimanapun. Menghadapi situasi demikian , manusia sering kali cepat kecewa dan putus asa, kehilangan harap dan tidak mampu lagi mencari jalan keluar yang menyenangkan atau membebaskan dari kemelut itu. Kadang-kadang manusia mencari jalan keluar menurut cara dan kehendaknya sendiri, karena ingin segera keluar dari kemelut, tapi akhirnya ia gagal.
Kisah perkawinan di Kana meberi contoh yang sangat jelas, ketika kita mengundang Yesus hadir dan masuk dalam hidup kita, keluarga kita, jemaat kita, maka Ia akan menolong kita. Pertanyaannya adalah: "Apakah kita mau mengundang Tuhan Yesus setiap saat untuk hadir dalam kehidupan kita?" Kalau kita mau mengundang Tuhan Yesus maka Dia akan selalu siap menyediakan "anggur" yang baik, "anggur" yang benar, yaitu Firman-Nya yang menyukacitakan hati kita. Dengan kasih-Nya yang besar, Dia juga mau menolong kita mengatasi atau membebaskan kita dari kesukaran dan penderitaan.
Mengundang Yesus hadir berarti: "Membuka hati kita untuk Dia dan membiarkan Dia yang berkarya." Ikut sertakan Yesus senantiasa bukan hanya dikala duka melanda kehidupan kita, tetapi juga ketika suka menjadi bagian hidup kita. Dengan demikian situasi apapun menimpa kehidupan kita, tidak membuat kita kehabisan "anggur" yang baik, kenikmatan, kebahagiaan, sukacita yang baik dan sejati hanya ada pada Yesus. Amin.