- Dilihat: 1607
Hari (untuk) Tuhan
Minggu Epifani I
Yesaya 12:1-3
Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan. (ayat 3)
Hari Istirahat, Hari untuk keluarga, entah hari apa lagi yang bisa kita katakan tentang hari Minggu. Padahal kata "minggu" berasal dari kata "dominggo" yang artinya adalah "Hari Tuhan!" Karena itu hari Minggu adalah hari (untuk) Tuhan. Kesempatan bagi kita untuk bersekutu sebagai umat Tuhan. Kalau kita mengabaikan ibadah di hari Minggu, maka kita melakukan dua kesalahan. Pertama, menyangkut keseluruhan hidup kita sendiri.
Kita tidak berada bersama dengan persekutuan orang yang beribadah, disaat dosa kita sebagai persekutuan di ampun, di waktu Firman Tuhan di beritakan dan ketika kita dikawal oleh berkat untuk memasuki perjuangan di minggu depan. Kedua, sebagai warga masyarakat. Bayangkan bahwa sembilan dari sepuluh tetangga kita adalah non-Kristen. Mereka meliburkan diri dari pekerjaan di hari Minggu, supaya yang Kristen boleh beribadah. Sementara kita sendiri mengabaikan ibadah hari Minggu. Padahal jika libur hari Minggu diganti dengan libur hari Jumat, kita pasti protes besar.
Sesungguhnya pergumulan selalu lebih besar dari pada kekuatan kita untuk menanggungnya. Kalau kita masih bertahan, itu karena Tuhan Allah adalah kekuatan dan keselamatan kita. Kekuatan untuk menghadapi pergumulan hidup kita dapat dari Allah sendiri. Dialah yang menanggung beban kita. Maka bersyukurlah kepada Tuhan, juga ketika kita masih merasa ditindih oleh beban kehidupan. Sebab yang kita tanggung itu hanya sisanya. Bagian paling sulit telah ditanggung oleh Tuhan demi kasih-Nya kepada kita.
Istirahat penting. Keluarga dan kerabat penting. Tetapi Tuhan Maha-penting. Pemazmur memastikan bahwa pada Tuhan adalah mata air keselamatan dan kegirangan. Bukankah selamat dan sukacita merupakan dua hal yang kita dambakan dalam hidup ini? Selamat Hari Minggu, selamat beribadah!