- Ditulis oleh Sabda Bina Umat
- Dilihat: 2204
MENENTUKAN KEBUTUHAN YANG TEPAT
HARI MINGGU V PRAPASKAH
2 Tawarikh 1: 1–13
Raja, berasal dari bahasa Sansekerta rajan, merujuk pada seseorang yang memimpin sebuah kerajaan; orang yang memegang jabatan paling tinggi dalam sebuah kelompok. Berbicara tentang raja, maka yang terlintas adalah istana megah dengan puluhan bahkan ratusan pengawal yang siap melayani kapan saja, di samping kekuasaan yang tak terbatas. Pendek kata “raja” adalah simbol kemegahan dan kehormatan. Salomo sebagai raja pengganti Daud memimpin kerajaan Israel juga berada pada posisi yang sama. Kekuasaan yang tidak berbatas, memiliki jumlah pengikut yang besar, dengan daerah kekuasaan yang luas serta dikasihi Allah secara special, bisa saja membuat Salomo mabuk kepayang dan “memanfaatkan” Allah. Bukan hanya berbagai fasilitas berlimpah dalam fungsi dan perannya sebagai raja. Salomo bahkan diberi keistimewaan untuk mengajukan permintaan khusus pada Allah.
Menarik sekali karena ternyata Salomo tidak meminta yang umumnya diharapkan penguasa. Harta, kekayaan, kemuliaan, nama besar, umur panjang atau balasan Allah terhadap musuh-musuh Salomo (2 Tawarikh 1:11), melainkan meminta Hikmat dan Pengertian, dengan alasan ia membutuhkannya untuk memimpin bangsa serta melakukan fungsinya sebagai hakim bagi rakyat (ay.10). Permintaan yang sangat bijak, mengingat tanggung jawab yang diembannya cukup berat. Sebuah permintaan yang sesuai dengan kebutuhannya saat itu sebagai raja Israel.
Mari kita belajar meminta yang dibutuhkan bukan yang diinginkan. Salomo bisa saja meminta nama besar dari Allah, tetapi itu bukan yang utama. Manusia seringkali meminta berdasarkan keinginannya, padahal bukan itu kebutuhannya. Kebutuhan adalah hal yang wajib dipenuhi karena berkaitan dengan hidup. Sedangkan keinginan adalah hal yang tidak wajib kita miliki. Mintalah hikmat Tuhan agar kita tahu apa yang sesungguhnya kita butuhkan.