- Dilihat: 2119
SANG PEMBUKA JALAN TELAH LAHIR
Lukas 1 : 57-66
Kalau suatu daerah terkena bencana alam sehingga masyarakatnya hidup menderita maka biasanya yang diharapkan adalah pemerintah, khusus presiden datang untuk menolong mereka. Dan jika Presiden betul-betul akan datang untuk menjawab harapan warga masyarakat di daerah itu maka biasanya seorang utusan akan diutus terlebih dulu. Tugas sang utusan adalah mempersiapkan segala sesuatu, sehingga ketika presiden datang, semua rencana terkait dengan kedatangannya untuk menolong warga masyarakat yang terkena bencana dapat berlangsung dengan baik.
Keberadaan Israel dalam pembuangan yang dikisahkan di dalam Perjanjian Lama persis seperti cerita contoh di atas. Mereka selalu berharap akan kedatangan seorang raja dari keturunan Daud untuk memerintah dan membebaskan mereka. Tuhan menjawab harapan umat bahwa Ia akan datang untuk menolong dan membebaskan mereka. Jawaban Tuhan itu disampaikan oleh seorang Nabi yang diutusNya untuk mempersiapkan umat Israel akan kedatangan Tuhan sebagai Raja.
Lukas, tampaknya memakai skema yang sama untuk membangun cerita tentang kelahiran Yohanes Pembaptis. Sebab menurut Lukan, Yohanes Pembaptis adalah nabi yang diutus Allah untuk mempersiapkan umat Israel bagi kedatangan Yesus, Sang Raja yang lama dinantikan itu. Demikianlah yang disampaikan malaikat Tuhan kepada Zakaria di ruang Imam ketika mau menjalankan Tugas membakar ukupan (bnd psl 1:8-17). Zakharia awalnya tidak percaya, ia mendapat seorang seorang anak laki-laki dan harus diberi nama ‘Yohanes”, sebab mereka sudah tua. Akibat ketidakpercayaan Zakharia maka ia dibuat bisu samapai semua yang semua dikatakan malaikat digenapi.
Lukas mengisahkan bahwa Elizabeth akhirnya mengandung dan sekarang waktu telah genap untuk bersalin maka ia melahirkan seorang anak laki-laki. Sesuai perkataan malaikat bahwa ketika seorang anak laki-laki. Sesuai perkataan malakait bahwa ketika semua tetangga dan sanak keluarga mendengar hal itu, mereka pun bersukacita. Awalnya mereka menyangka Elizabeth mandul, sehingga sampai di usia tua tidak bisa melahirkan seorang anak laki-laki bagi Zakharia. Tetapi karena ketekunan Zakharia berdoa kepada Tuhan agar ia diberikan seorang anak melalui kandungan istrinya, maka Tuhan menjawabnya.
Delapan hari sudah Elisabeth melahirkan anaknya. Itulah waktu yang ditentukan untuk memberikan nama. Semua tetangga dan sanak keluarga telah datang. Karena Zakharia bisu dan tidak bisa memberi nama kepada anaknya maka sanak keluarga mengusulkan nama “Zakharia” mengikuti nama ayahnya. Akan tetapi Elisabeth tidak setuju dengan nama yang diusulkan oleh pihak keluarga. Ia memberi nama “Yohanes” kepada anaknya itu. Mungkin Zakaria sebelumnya telah menulis nama “Yohanes” dan menyampaikan kepada Elsabeth. Akan tetapi nama “Yohanes” yang diusulkan ditolak pihak keluarga. Alasannya tidak ada nama itu di lingkungan keluarga mereka.
Sistem suku dan keluarga membuat Elisabeth seolah-olah tersingkir, karena dalam hal member nama kepada anaknya sendiri, ia dianggap orang luar. Ia tidak bisa mewakili suaminya untuk member nama kepada anaknya.
Pertikaian soal nama tidak bisa diselesaikan orang lain, tetapi oleh Zakharia sendiri. Pihak keluarga pun meminta Zakharia menulis sebuah nama. Akhirnya di batu Tulis yang diberikan kepadanya Zakharia di dalam kebisuannay menulis “Namanya adalah Yohanes’. Pihak keluarga pun heran. Zakharia dianggap mendukung istrinya. Zakharia bukan menyetujui nama yang diberikan kepadanya. Itu sebabnya dikatakan bahwa seketika itu juga Zakaria terbebas dari bisunya dan dapat berkata-kata serta memuji Tuhan. Semua orang menjadi takut mendengar peristiwa itu. Mereka merenungkan dan terus mempercakapkan tentang Yohanes, anak Zakharia dan Elizabeth karena tangan Tuhan menyertai anak itu.
Yohanes menjadi nabi terakhir dalam kenabian Israel. Dia melanjutkan berita-berita yang pernah disampaikan nabi-nabi sebelumnya, Yohanes menjadi pembukan Jalan bagi kedatangan Yesus Sang Raja Damai.
Di minggu Advent III ini, dimana kita juga akan merayakan Perjamuan kudus, mari kita renungkan semua yang telah kita dengar tentang Yohanes. Bahwa kelahirannya membawa kelepasan bagi ayah-ibunya; menimbulkan ketakutan bagi semua orang. Dia adalah Pembuka Jalan. Dia mempersiapkan semua orang pada zamannya, termasuk kita sekarang, agar bertobat dan menerima Yesus. Marilah kita bertobat dan siapkan hati dan seluruh hidup. Pekerjaan dan pelayanan kita untuk menyambut Yesus. Sehingga tangan Tuhan pun akan menyertai kita dan kita dijadikan pembuka jalan bagi orang lain, sehingga mereka pun bersiap diri dan hati untuk menyambut kedatangan Yesus.