A+ A A-

MEMULIAKAN ALLAH ATAS KARYANYA YANG BESAR

"MEMULIAKAN ALLAH ATAS KARYANYA YANG BESAR"

Lukas 1 : 46-55

Kita bersyukur kepada Tuhan karena kita boleh beribadah memuliakan Tuhan. Melalui persekutuan ini kita masing-masing mengalami persekutuan dengan Tuhan. Kita mengalami persekutuan satu dengan yang lain. Dan kita mengalami persekutuan kita bersama dengan Tuhan.

Hari ini kita memasuki Minggu Advent II. Pembacaan kita dari Lukas 1 : 46-55 merupakan nyanyian pujian Maria. Nyanyian ini diungkapkan oleh Maria, karena Tuhan telah berkenan memilih dia menjadi saluran berkat, melahirkan Juru-selamat, Yesus Kristus .  Hati siapa yang tidak memuliakan Tuhan jika kita  sebagai manusia biasa dipilih untuk menjadi alat dalam tangan Tuhan yang Mahabesar. Karena itu dalam pujian ini Maria memuliakan Tuhan ketika Tuhan memilih dan memakai kita sebagai alat dalam tangaNya?

Ada beberapa hal dari puji-pujian Maria yang dapat kita pelajari dalam Terang Firman Tuhan saat ini.

Pertama, Maria memuliakan Tuhan Pertama, Maria memuliakan Tuhan ssebagai Allah yang melakukan peebagai Allah yang melakukan perbuatan-perbuatan yang besar bagi dirinya. Inilah penghayatan iman seorang yang sungguh percaya seorang yang sungguh percaya kepada Tuhan. Tuhan yang kita percayai adalah  Allah yang hebayang hebat dan perkasa. Allah yang dahsyat dan ajaib. Apakah kita merasakan keperkasaan Allah dalam hidup kita. Apakah kita mengalami kedahsyatan karyaNya dalam hidup kita? Kehebatan dan kedahsyatan  Allah menjadi jaminan di dalam kita menjalani kehidupan kita hari lepas hari.

Kedua, Maria dalam puji-pujiannya mengungkapkan bahwa rahmat Tuhan turun-temurun bagi orang-orang yang takut akan Tuhan. Artinya orang –orang yang takut akan Tuhan. Artinya orang-orang yang takut akan Tuhan akan menerima rahymatNya. Akan menerima berkatnya. Sebagai orang percaya, sudahkah kita hidup takut akan Tuhan, mengandalkan Tuhan. Orang yang takut akan Tuhan selalu diberkati oleh Tuhan.

Ketiga, dalam pujiannya, Maria mengatakan bahwa Allah akan menfcerai-beraikan orang-orang yang sombong; sebaliknya Ia akan meninggaikan orang-orang yang rendah hati. Kesomobongan selalu membawa manusia manusia kepada kehancuran, tetapi kerendahan hati membawa manusia kepada hidup yang diberkati oleh Tuhan.  Melalui pujian ini kita diingatkan agar kita selalu hidup dalam kerendahan hati. Tidakmudah, sebab kecenderungan manusia selalu merasa hebat, besar. Karena itu ia tidak mau dengan orang lain. Ia selalu merasa paling benar. Inilah antara lain kesombongan Manusia. Tetapi kita dipanggil untuk rendah hati. Yang namanya anak Tuhan harus rendah hati. Yang namanya pelayan Tuhan harus rendah hati, bagaimana hidup kita menjadi berkat, kalau kita masih hidup dalam kesombongan.

Keempat, dalam pujiannya juga, Maria menyatakan bahwa Allah yang dahsyat itu memperhatikan orang-orang miskin, yang lapar dan yang menderita. Allah solider dengan yang tak berdaya. Bahkan ia mengidentifikasi diri-Nya dengan nyang lapar, terpenjara, susah dan seterusnya. (bnd Mat 25).

Kelima,   sebagai hal yang terakhir, diakhir puji-pujiannya, Maria mengungkapkan bahwa kehadiran Yesus di dunia merupakan perwujudan janji kepada Abraham.

Maria kita hayati pujian Maria ini dalam hidup kita. Di saat kita sedang mempersiapkan drii menanti kedatangan Yesus dan memperingati peristiwa kelahiran-Nya bahwa :

  1. Allah memilih kita menjadi alatNya;
  2. Allah dahsyat dan ajaib;
  3. Allah memberkati  orang-orang yang takut akan Tuhan;
  4. Allah meninggikan orang yang rendah hati;
  5. Allah solider dengan yang tak berdaya;
  6. Allah mewujudkan janjiNya melalui Yesus Kristus.

 

Biarlah kita menjadi Maria-Maria masa kini, agar melalui hidup kita, Tuhan berkarya untuk menyelamatkan hidup dan keluarga banyak orang.