Persepuluhan adalah Persembahan yang dikhususkan (dikuduskan) untuk Tuhan yang berasal dari sepersepuluh dari penghasilan.Dalam Perjanjian Lama persepuluhan diberikan setiap setahun sekali. Hal ini berhubungan dengan keadaan masyarakat Israel yang bersifat agraris (bertani), dimana panen dilaksanakan setahun sekali. Waktu setahun sekali juga berlaku untuk mereka yang bekerja sebagai peternak.
Untuk jemaat sekarang, yang memiliki penghasilan tetap bulanan, persepuluhan dihitung setiap bulan. Sepersepuluh dari penghasilan setiap bulan dikhususkan untuk Tuhan, yang telah memberkati kehidupan umatNya.
Berdasarkan Perjanjian Baru, Persembahan Persepuluhan tidak merupakan sesuatu yang dipaksakan. Persepuluhan, sama seperti persembahan lainnya, diberikan secara sukarela. Tuhan memberkati orang yang memberi secara sukarela.
Persembahan Persepuluhan, yang akan diberikan, harus dikhususkan. Tidak boleh digunakan untuk keperluan lain.
Perjanjian Lama mensyaratkan persepuluhan itu benar-benar sepersepuluh dari penghasilan per tahun. Perjanjian Baru tidak mensyaratkan bahwa persepuluhan itu harus benar-benar sepersepuluh dari penghasilan. Intinya Persepuluhan adalah Persembahan yang dikhususkan dari penghasilan, untuk diberikan kepada Tuhan. Persepuluhan bisa saja kurang dari sepersepuluh penghasilan, bisa juga lebih dari sepersepuluh. Yang penting adalah motivasi di dalam memberi persembahan, yaitu sebagai ungkapan syukur atas berkat materi dan Jasmani (kesehatan, kesembuhan, jalan keluar dari permasalahan hidup dst.) dan juga berkat rohani (keselamatan) dari Tuhan. Kita memberinya secara sukarela, tidak dengan paksaan atau perasaan terpaksa, ataupun dengan berbagai alasan ekonomi lainnya. Persembahan Persepuluhan bukanlah “amal” kita kepada Tuhan, dalam arti bahwa kita memberi persembahan dengan harapan Tuhan memperhitungkan itu sebagai kebaikan kita, yang nantinya akan dibalas Tuhan dengan “pahala”. Tetapi sebaliknya, yaitu Tuhan sudah memberkati kehidupan kita dan sebagai rasa syukur kita menyisihkan sebagian dari berkat Tuhan untuk tridharma gereja. Tridharma gereja atau tiga tugas gereja yaitu : Persekutuan, Kesaksian dan Pelayanan.
Waktu memberi persepuluhan tidak harus rutin sebulan sekali, tetapi disesuaikan dengan keadaan masing-masing orang.
Jika kita telah menetapkan persepuluhan, niat (motivasi) kita di dalam memberi persepuluhan harus dilakukan.
Persembahan dalam ibadah (Kolekte)
Persembahan dalam ibadah disebut kolekte. Pelayan yang bertugas untuk mengumpulkan kolekte disebut Kolektan. Persembahan dalam ibadah adalah persembahan syukur.
Persembahan syukur Khusus
Persembahan syukur adalah persembahan yang diberikan karena rasa syukur atas berkat khusus yang Tuhan berikan.
Contoh : Persembahan syukur HUT, Persembahan Khusus Sakramen (Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus), Persembahan Pernikahan, Persembahan syukur Akhir Tahun, dst.
Persembahan Tetap Bulanan (PTB) : PTB tidak sama artinya dengan Persembahan Persepuluhan. PTB bukan pengganti Persepuluhan. PTB dicanangkan dengan maksud mendanai kegiatan gereja, dalam rangka menjadikan GPIB sebagai gereja yang mandiri di bidang dana. PTB adalah salah satu cara GPIB untuk mengupayakan kemandirian di bidang dana.
Selain dari Persembahan, pemasukan Gereja berasal dari :
Sumbangan Warga Jemaat. Yaitu Sumbangan yang diberikan oleh warga jemaat untuk suatu kegiatan tertentu. Misalnya : Untuk Pembangunan Gedung Gereja, untuk Pengadaan barang inventaris, untuk kegiatan kepanitiaan
Jasa Bank, yaitu bunga dari uang gereja yang ditabung di Bank.
Di beberapa Gereja lainnya terdapat juga penerimaan dari berbagai kegiatan, selain dari Persembahan, seperti melalui koperasi gereja, hasil usaha dari Badan Usaha Milik Gereja, dll.