A+ A A-

  • Dilihat: 4298

Supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita adalah Satu...

Yohanes satu-satunya murid Yesus yang menyaksikan dan mencatat doa Tuhan Yesus pada malam sebelum Dia diserahkan. Kita lihat di Yohanes 17: 20-26, jelas sepanjang berdoa Yesus menggumuli akan adanya perpecahan jemaat, bahkan Dia sampai mengulang permintaan doanya 4 kali.

Berawal dari terbentuknya jemaat dalam gereja mula-mula yaitu golongan Paulus, golongan Kephas, Golongan Apolos dan Golongan Kristus.(1 Korintus 1:12)

Rasul Paulus jauh-jauh hari sudah mengecam kecenderungan perpecahan dalam jemaat. Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan untukmu atau adakah kamu dibaptis atas nama Paulus? (1Korintus 1:13).

Menjelang akhir zaman ini, para ahli/teolog malah semakin giat menciptakan denominasi baru mulai dari berkembangnya ajaran Katholik Roma, terus diprotes oleh Martin Luther, John Calvin sebagai tokoh reformasi kemudian John Wesley dengan ajaran Kristen Methodist, John Smyth dengan Kristen Baptis, Charles Tase Russel dengan Saksi Yehovanya. Ellen G. White dengan ajaran Advent Hari Ketujuh, Yoseph Smith dengan ajaran Mormon, Mary Baker Eddy dengan paham Christian Science, Harold Ockenga dengan gereja Injilinya, Agnes Nevada Osman dengan paham pengajarannya Pentakosta, kemudian didalami lagi dengan pemahaman Benny Hinn dalam ajaran Kharismatik.

Mengapa Tuhan Yesus membiarkan ini semua terjadi?

Wahyu 1:8 ”Aku adalah Alfa dan Omega, Firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa”. Menggambarkan karena Allah dalam Yesus ada di awal dan di akhir, jadi IA tahu semuanya, paling tidak IA ijinkan itu terjadi, kemudian dipertegas di ayat berikutnya yaitu 1 Korintus 10:23 ”Segala sesuatu diperbolehkan”. Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. ”Segala sesuatu diperbolehkan”. Benar tetapi bukan segala sesuatu membangun.

Bagaimana kita memahami dan berperan dalam mewujudkan harapan supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu....?

Mari kita pilah-pilah apa yang membuat perbedaan, yang membuat Kristus terbagi-bagi (mengutip protes Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus). Yang membedakan denominasi itu adalah pemahaman dan ajaran yang diterapkan meski sebagian besar memusatkan inti ajarannya pada sosok Yesus Kristus sebagai Juruselamat.

Supaya gereja bisa menyatu, ada 4 pokok ajaran Tuhan Yesus yang mesti dilakukan gereja-gereja:

1. Kerjakan karunia (1 Korintus14:1);

2. Tertibkan (1 Korintus14:26-27);

3. Uji (1 Yohanes 4:1-3);

4. Rendah hati;

Perhatikan baik-baik, penekanannya pada penerapan karunia roh (penting sekali dalam penyatuan jemaat ?)

Kenapa bahasa roh dan menerjemahkan ?  Karena hanya ini yang memungkinkan komunikasi 2 arah ?

Kenapa harus tertib ? Supaya tidak rusuh ?

Kenapa harus diuji ?  Perintah bahwa pengujian harus kita lakukan. (1 Yohanes 4:1-3 dan Matius 24:4-5  dalam konteks penyatuan jemaat Tuhan)

Kenapa harus rendah hati ?

Kisah Rasul 20:19 dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.

Efesus 4:2 Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

Filipi 2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.  sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

Yakobus 4:6 Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

1 Petrus 3:8 Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,

1 Petrus 5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

Sebenarnya apa yang ada dibenak kita masing2 mengenai karunia roh ? (diantaranya ada di 1 Kor 12)  lebih kepada cara pandang

Sesuatu yang sakral; kudus; mencapai level lebih tinggi; dipercaya oleh Tuhan Yesus; dsb. Ayat2 rujukannya. (1 Kor 12:… ; 1 Kor 14:12: untuk membangun jemaat)

Apa yang dimaksud dengan membangun jemaat ? (Tujuan Tuhan Yesus memberikan karunia roh)

Apa saja yang bisa mempengaruhi dan harus kita perhatikan dalam menerima/menguji karunia roh ? Bagaimana sikap kita seharusnya dalam melakukan pengujian Karunia Roh ?

Kita menggali bagaimana sikap kita seharusnya terhadap kehadiran karunia roh, baik bagi si pembawa, maupun yang bukan (lebih kepada usaha introspeksi).

 

Samuel Glenn Voerman, drs

- Sekretaris BPK PT GPIB Ekklesia 1989-1991
- Koordinator BPK PT GPIB Regio Jakarta Selatan 1991-1992
- Koordinator Wilayah BPK PT GPIB Mupel DKI Jakarta 1992
- Presbiter (Anggota Majelis Jemaat) GPIB Ekklesia DKI Jakarta 1992-1996
- Sekretaris Komisi Daya & Dana GPIB Ekklesia 1992-1994

0857 2020 0723
0811224GLEN (4536)