- Ditulis oleh Pdt. Rully Antonius Haryanto, S.Si (Teol)
- Dilihat: 3741
GPIB Kini dan Masa Yang Akan Datang

31 Oktober selalu menjadi tanggal yang seharusnya diingat oleh seluruh warga GPIB dimanapun. Karena pada tanggal tersebut semua merayakan hari ulang tahun berdirinya GPIB. Pada tahun ini genap sudah 61 tahun keberadaan dan pelayanan GPIB di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Usia yang tidak muda lagi atau boleh dikatakan memasuki usia lansia dalam kategori usia manusia di Indonesia. Menjadi saksi berbagai peristiwa penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia seperti 6 kali pergantian presiden, peristiwa G/30S/PKI dan juga peristiwa reformasi yang terjadi dan tentu saja banyak peristiwa lain.
Salah satu hal yang tentunya dialami oleh GPIB itu sendiri adalah pertumbuhan jemaat yang ada, baik dari segi jumlah Jemaat dalam artian jumlah gedung gereja, jumlah warga jemaat maupun jumlah jemaat yang mandiri. Jika pada awal berdirinya tahun 1948 jumlah jemaat yang ada sebanyak 53, maka sampai periode 31 oktober 2009 ini jumlah jemaat yang ada adalah 293 di tambah keberadaan Pos-pos Pelayanan Kesaksian yang 300-an jumlahnya yang tersebar di 23 Musyawarah Pelayanan yang ada di 33 Propinsi yang ada. Mulai dari kota Sabang sampai kota Bau-bau. Pertumbuhan yang tentunya cukup besar dan berpengaruh bagi pelayanan yang diselenggarakan.
Saat ini Majelis Sinode GPIB memasuki periode yang ke-19, yang artinya telah terjadi pergantian fungsionaris sebanyak Sembilan belas kali. Silih berganti para pendeta, penatua maupun diaken yang ada bahu membahu membangun GPIB tercinta dengan berbagai macam tantangan dan persoalan yang tentunya berbeda satu sama lain yang semakin menambah kaya pengalaman gereja ini.
Kini melewati usianya yang ke 61 tentunya banyak hal yang tentunya menjadi pekerjaan dan juga cita-cita gereja ini. Mulai dari menyambut Persidangan Sinode tahun 2010 untuk memilih fungsionaris Majelis Sinode yang baru, penyempurnaan tata gereja GPIB, pengadaan buku panduan tata ibadah dan tentunya hal-hal lain menyangkut persoalan yang terjadi ditengah-tengah kehidupan warga jemaat GPIB itu sendiri. Semua hal yangh tentunya membutuhkan peran serta seluruh elemen yang ada dalam GPIB itu sendiri, karena kita semua menyadari bahwa tugas dan tanggung jawab pelayanan gereja bukan hanya milik para presbiter dalam hal ini pendeta, penatua diaken atau para pengurus badan pelaksana seperti BPK dan komisi saja. Tetapi peran yang paling vital adalah warga jemaat itu sendiri yang seharusnya bersama-sama membangun persekutuan yang baik sebagai modal bagi pelayanan yang dilaksanakan.
Kita bersyukur bahwa atas kasih dan berkat dari Tuhan Yesus Kristus kepala gereja maka GPIB bias melewati rentang waktu 61 tahun pelayanannya. Namun tugas belum selesai bahkan tidak akan pernah selesai sampai Tuhan Yesus datang kembali. Sebagai umat Tuhan yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama untuk melayani, marilah kita melihat kembali keberadaan kita d tengah-tengah gereja. Apakah kita telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita baik sebagai presbiter, pengurus badan pelaksana, badan pembantu maupun warga jemaat dengan baik? Atau sebaliknya kita masih saja mementingkan kepentingan kita sendiri sehingga pelayanan kita menjadi korban atas ambisi dan ego kita? Sehingga jangankan memperhatikan jemaat-jemaat lain di pos-pos pelayanan kesaksian yang sangat mebutuhkan pertolongan kita, memperhatikan pelayanan dalam gereja kita sendiri saja kita tidak pernah.
Tuhan mengutus kita kedalam dunia, bawa pelita kepada yang gelap
Meski dihina serta dilanda duka, tetap melayani dengan sepenuh
Dengan senang, dengan senang marilah kita melayani umat-Nya
Dengan senang, dengan senang berarti kita memuliakan nama-Nya.
Itulah penggalan syair lagu Tuhan Mengutus Kita yang tentunya diciptakan untuk mengingatkan kita semua bahwa kita semua diutus Tuhan untuk menjadi pelayan-pelayan-Nya dalam kehidupan kita. Siapapun kita tanpa terkecuali memiliki tugas dan tanggungjawab pelayanan dalam kehidupan kita. Marilah kita gunakan talenta dan berkat yang Tuhan berikan bagi kita masing-masing untuk saling membantu bahu membahu melakukan pelayanan kepada Tuhan sehingga kemuliaan Tuhan di dunia ini akan semakin nyata melalui diri kita. Tuhan memberkati.
*Pdt. Rully Antonius Haryanto, S.Si (Teol)
Pendeta Jemaat GPIB “Siloam” Krayan di Pos Pelkes Alat Ala Ngosang (Allah Maha Pengasih) desa Long Gelang kec. Long Ikis Kab. Paser Kalimantan Timur