- Ditulis oleh Adee Roeroe Tiwow
- Dilihat: 4492
"Spritual Journey to Holyland"
Puji Tuhan dan thanks a lot to my GOD, jikalau Tuhan memberikan kesempatan yang teramat baik kepada saya tepat pada waktuNya, dapat mewujudkan salah satu mimpi saya, yang sudah lama didoakan dan dirindukan yaitu berziarah ke Holyland, Israel. Beserta rombongan Spiritual Journey
yang semuanya berjumlah 35 orang, saya dan suami saya mengikuti perjalanan ziarah rohani pada tanggal 25 September – 6 Oktober ke Mesir, tanah perjanjian Israel, Yordania dan Dubai. Satu hari terakhir bukan bagian dari ziarah tapi merupakan fun tour mengenal kota Arab yang paling modern, Dubai, yang berada di wilayah Uni Emirat Arab.
Dengan penuh sukacita, rombongan kami berangkat dari Jakarta dengan Emirates Airlines, meenuju negara pertama, Mesir. Perjalanan kami dinamakan Kaaruyen, oleh Pendeta Ibu Suzi Rumeser, yang artinya, sukacita, senang-senang, gembira, dan memang nyatanya selama perjalanan kami tetap sukacita, bergembira, walaupun kaki capek, muka panas kena teriknya matahari tapi hati tetap gembira. Pembimbing rohani kami adalah Bapak Pdt. John Simon, M.Th.
Dalam ziarah ini, DIA menuntun langkah kami dari Selatan (Sinai) ke Utara (Hermon) dan dari tempat yang paling rendah (Dead Sea) ke tempat yang paling tinggi (Hermon).
Selama ziarah cuaca terasa begitu panas, yang berkisar diantara 33-36 derajat celcius, sesekali dengan anginnya musin panas yang dilengkapi dengan sedikit rintik berkat sewaktu di via dolorosa. Bagi kami teriknya matahari tidak menjadi penghalang untuk tetap semangat dalam berjalan kaki ke semua tempat ziarah. Masing-masing orang sudah siap dengan perlengkapan yang dibutuhkan selama disana, seperti sunblock, sunburn, topi, sunglasses, pasmina, dan lainnya.
Saat masih di Airport Jakarta, saya merasakan akan mendapatkan perjalanan yang akan menyenangkan, disamping saya memang senang traveling, saya belum pernah juga ke Israel. Ziarah ke Holyland mempunyai arti yang sangat penting bagi saya, bisa mengenal kehidupan Yesus lebih dekat, kehidupan di zaman itu, juga merupakan retreat pribadi jauh dari kesibukan pekerjaan di Jakarta.
Selama perjalanan ini, banyak hal yang saya pelajari dan juga banyak pencerahan... seperti belajar sejarah alkitab lagi, mengulas sejarah kehidupan sewaktu zaman Yesus dulu. Setiap moment saya nikmati, gurun, bukit, lembah, batu dan sungai, laut dan mencoba tidak melewatkannya. Sangat menarik dan menyenangkan, kita melihat serta membuktikan bahwa apa yang dituliskan di Alkitab adalah nyata !!
Waktu terasa berlalu sangat cepat, schedule padat, rasanya begitu singkat. Keharmonisan dan keakraban rombongan sangat terasa, disela sela perbincangan dan dalam perjalanan terselip tawa dan canda menambah hangat suasana. Pengaturan tempat kunjungan oleh tour leader dan local guide, pengetahuan sejarah dan alkitab dari local guide, ibadah di tempat tertentu dan renungan harian dari bapak Pendeta, dan semua peserta yang saling memperhatikan dan menyenangkan, membuat ziarah ini sangat memuaskan setiap kami. Travel ini menjadi rekomendasi bagi teman-teman yang akan mengadakan ziarah lagi.
Di akhir perjalanan kami, pemerintah Isreal memberikan certificate pilgrim kepada masing masing yang ditandatangani oleh Walikota Jerusalem dan Menteri Pariwisata Israel.
Saat akan kembali, dalam hati saya berikhtiar, I ll be back in a short time J
Saya ingin membagikan pengalaman ziarah ini kepada teman-teman di GPIB Ekklesia, untuk mendapat gambaran sebelum suatu saat pergi kesana, melalui beberapa tulisan setelah ini.
Selamat menikmati sebagian catatan perjalanan saya ke Holyland..!
Adee